A. SISTEM INFORMASI
1. Pengertian Sistem Informasi
Pengertian Sistem Ekonomi dan Jenisnya – Sistem
Ekonomi jika ditinjau lebih jauh maka akan beragam sekali macam-macamnya karena
beragam pula negara yang menerapkannya. Untuk ulasan kali ini akan membahas
tentang Pengertian Sistem Ekonomi dan Jenisnya yang diterapkan oleh beberapa
negara.
Arti Sistem berasal dari kata “sytema” yang dalam
bahasa Yunani memiliki arti “Seluruh dari berbagai macam bagian”. Pengertian
dari sistem menurut beberapa para ahli antara lain :
C.W. Churchman
“Sistem merupakan seperangkat bagian-bagian yang di
koordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan “.
L. James Havery
Menurutnya “Sistem adalah prosedur logis dan
rasional guna merancang suatu dari rangkaian komponen yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan maksud guna sebagai suatu kesatuan di dalam mencapai
suatu tujuan yang telah di tentukan”.
Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi merupakan suatu proses penerapan yang
berhubungan serta memiliki interakasi yang dapat di kembangkan oleh masyarakat
dengan memiliki ciri dan identitas tersendiri.
Terdapat empat sistem ekonomi, dibawah ini merupakan
macam dari sistem ekonomi :
1. Sistem
Ekonomi Tradisional
2. Sistem
Ekonomi Sosialis atau Terpusat
3. Sistem
Ekonomi Bebas atau Liberal
4. Sistem
Ekonomi Campuran
A. Sistem Ekonomi
Tradisional
Sistem tersebut mempunyai sebuah tradisi aktivitas
ekonomi yang dapat dilakukan secara turun- temurun. Serta masyarakat tetap
dapat menjagga nilai dari budaya setempat, sehingga kegiatan ekonominya masih
bergotong-royong dan kekeluargaan.
Di bawah ini ciri-ciri dari sistem ekonomi
tradisional :
a. Tidak
adanya pembagian struktur kerja
b. Masih
menerapkan tukar menukar atau barter
c.
Memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi
d. Proses
produksi yang tergantung dari alam
e.
Memiliki alat produksi yang sederhana
B. Sistem Ekonomi
Terpusat
Sistem Ekonomi Terpusat merupakan suatu sistem
ekonomi yang sumber daya maupun pengolahannya direncanakan serta dikendalikan
oleh pemerintah. Sistem ekonomi ini memiliki ciri-ciri berikut :
a.
Negara menguasai seluruh alat
produksi
b.
Kegiatan ekonomi dikendalikan secara terpusat
c. Hak
individu tidak diakui
d.
Pemerintah berhak mengatur segala bentuk kegiatan produksi/ distribusi
maupun konsumsi
C. Sistem Ekonomi
Bebas/Liberal
Sistem Ekonomi Liberal merupakan sistem ekonomi yang
pengelolaanya diatur di dalam kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya suatu kebebasan individu dalam kegiatan ekonominya. Artinya setiap
individu diakui keberadaanya dan mereka bebas untuk bersaing. Sistem ini
memiliki ciri-ciri berikut :
a. Harga
barang yang ditentukan oleh pasar
b.
Timbulnya persaingan yang bebas
c.
Adanya pengakuan dari hak individu
d. Bebas
mengejar keuntungan
e. Modal
yang memegang peranan sangatlah penting
D. Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem Ekonomi Campuran merupakan sistem ekonomi
yang berusaha mengurangi dari lemahnya yang timbul dari sistem ekonomi terpusat
serta sistem ekonomi pasar. Ciri dari sistem ekonomi campuran :
a. Memiliki campur
tangan dari pemerintah
b. Pihak
swasta yang berperan dalam kegiatan ekonomi
2. Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
1. Politik sebagai pemerintahan
Di dalam konsep ini jelas bahwa politik diletakan
sebagai lembaga-lembaga atau institusi-institusi yang mengambil kebijakan yang
strategis untuk sebuah lokus atau wilayah yang mencakup tataran negara. Kajian
ini pun berbicara masalah-masalah mengenai organisasi pemerintahan, pembagiaan
kekuasaan dan peran pemerintah yang menjadi fokus utama yang melihat
kondisi-kondisi relevansi yang ada menjadi satu kesatuan dalam perbincangan
ekonomi politik termutakhir. Namun dalam konsep ini ada beberapa kelemahan yang
terlihat seperti cakupan-cakupan pemerintahan yang dinilai terlalu sempit bila
kita berbicara negara pada ranah kekuasaan, pengabaian perbincangan mengenai
korelasiyang berhubungan antara swasta danemerintah, kepentingan pribadi yang
dibawa personal atau kelompok dalam pemerintahan yang berpotensi melawan
penyelewengan.
2.
Pemerintah sebagai public
Dalam fokus kajian ini kita
diajak memasuki kawasan-kawasan yang sifatnya ekonomis sekali yaitu berupa
sebuah peristiwa yang hadir tengah-tengah masyarakat seperti perdebetan antara
apa yang disebut dengan urusan public dan urusan public. Public juga tidak
terlepas dari pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individual yang mempengaruhi
kesejahteraan bahkan eksistensi masyarakat umum dalam hal ini adalah public.
Dalam pembahasaan mengenai public dan privat kita mengenal istilah “Public Good
“ , yang dimaksud public good adalah barang-barang maupun jasa yang dianggap
berharga dan sifatnya sangat strategis bagi kebutuhan masyarakat. Bila kita
berangkat dari pemikiran John Dewey, sektor public adalah sebuah bentuk nyata
tanggungan dan tanggung jawab dari negara. Menurut Dewey jelas sekali terlihat
bahwa public adalah ranah dimana masyarakat mempunyai tidak terlepas dari
kepentingan dan pilihan.
3.
Politik sebagai alokasi nilai oleh pihak yang berwenang
Dalam kajian dalam bidang ini,
aksentuasi ketat pada apa yang dimaksud distribusi nilai dalam masyarakat
dengan kewenangan tertentu. Mengapa pendekatan ini dinilai relevan sebagai
bentuk integrasi efektif antara politik dan ekonomi adalah karena keduanya
adalah mengamini tentang metode alokasi. Bila dalam sudut pandang ekonomi
mengenai kelangkaan maka tidak terlepas dari sektor produksi dan ini berkaitan
erat dengan politik yang memiliki kewenangan hampir secara penuh untuk semisal
distribusi sumberdaya alam, kecakapan teknis dalam hal kualitas alat-alat produksi
dll.
Bila kita melihat secara seksama,
ketiga konsep ini memiliki keterikatan kuat dan pengaruhnya besar bagi
perkembangan ekonomi politik yang berkembang sebagai sebuah prinsip dasar
keilmuan dalam sudut pandang politik. Ada 3 aktor penting bila kita berkaca
dalam konsep-konsep ini yaitu pemerintah, pasar (dalam hal ini penjual dan
pembeli) serta masyarakat. Semua punya peran penting dimana pemerintah sebagai
regulator dan pengamanan bagi proses berjalannya pasar dan masyarakat sebagai
sasaran dari pasar dalam hal ini bisa menggunakan kaca mata atau perspektif
privat maupun publik.
Bila kita menelaah dalam sudut
pandang ekonomi ada Pendekatan- pendekatan konsep yang menarik untuk membelah
masalah ini, sebelumnya perkenankanlah saya untuk sedikit memaparkan mengenai
apa yang dibahas secara strategis dalam prinsip ilmu ekonomi dalam tinjauan
ekonomi politik. Ilmu Ekonomi menitik
beratkan masalah pada satu hal yaitu kelangkaan. Setiap barang diasumsikan
langka sehingga perlu ada kegiata ekonomi berupa produksi, distribusi, sampai
konsumsi. Dalam roda perjalanan ekonomi ini perlu juga disinggung tempat
berlangsungnya sebuah penawaran dan permintaan dalam yaitu pasar.
Selanjutnya kita akan masuk ranah
pembahasan konsep- konsep pendekatan dalam ilmu ekonomi komperhensif yaitu:
Ø
Pendekatan
Ekonomi Kalkulasi
Dalam pendekatan ini kita
didekatkan pada pemikiran-pemikiran
bahwa setiap individu mampu memanfaaatkan sumberdaya yang berada
disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Memang pendekatan ini tidak
terlepas dengan rasio-rasio yang dimiliki manusia dalam memilih sesuatu dan
tentang alokasi. Dalam masyarakat modern rational choice adalah sebagai
intrumen dan menjadi sebuah identitas penting.
Ø
Pendekatan
Ekonomi sebagai perekenonomian
Dalam pendekatan ini dilihat
ekonomi memiiliki sifat yang sangat amat kental untuk memberikan pandangan pada
kita bahwa politik dan ekonomi adalah satu hal
yang berbeda. Ini berangkat dari pemikiran bahwa pasar dapat meregulasi
sendiri bila ada kegagalan atau kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pasar itu
sendiri. pandangan ini menekan kan bahwa ekonomi harus berdiri diluar
wilayah-willayah politik karena efektif atau tidak sebuah pasar itu diluar
campur tangan pemerintah khas pemikiran klasik.
3. Kapitalisme dan Sosialisme
Di dunia pernah
dikenal dua macam sistem ekonomi yang ekstrenm, sistem ekonomi kapitalis dan
sistem ekonomi sosialis.
Sistem ekonomi
kapitalis adalah sebuah sistem ekonomi yang filsafat sosial dan politiknya
didasarkan kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta
perluasan faham kebebasan. Sistem ini telah banyak melahirkan malapetaka
terhadap dunia. Tetapi ia terus melakukan tekanan-tekanannya dan campur tangan
politis sosial dan kultural terhadap bangsa-bangsa di dunia.
Dalam terminologi
teori mikroekonomi, sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi
yang menyadarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar, prinsip laissez faire
(pesaingan bebas), meyakini kemampuan “the invisible hand” dalam menuju
efisiensi ekonomi.
Prinsip-prinsip
Kapitalisme :
Mencari keuntungan
dengan berbagai cara dan sarana kecuali yg terang-terangan dilarang negara
karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
Mendewakan hak milik
pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan
kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya
serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yg
cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan
negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yg yg sangat
diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
Perfect Competition :
Price system sesuai
dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga
yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
Bentuk Kapitalisme :
Kapitalisme
perdagangan yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam
sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke
tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai
perantara antara produsen dan konsumen
Kapitalisme industri
yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap
oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah
membangkitkan revolusi industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19.
Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh
yakni antara manusia dan mesin.
Sistem Kartel yaitu
kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional.
Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan
seluas-luasnya. Aliran ini tersebvar di Jerman dan Jepang.
Sistem Trust yaitu
sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang
bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk
mengontrol dan menguasai pasar.
Segi-segi
Negatif Kapitalisme :
Ø Sitem buatan manusia : Sekelompok kecil
pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai
kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
Ø Egoistik : Dalam sistem kapitalisme individu dan
sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri
tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
Ø Monopolostik : Dalam sistem kapitalisme seorang kapitalis
memonopoli komoditas dan menimbunnya. Apabila barang tersebut habis di pasar ia
mengeluarkannya utk dijual dgn harga mahal yang berlipat ganda mencekik
konsumen dan orang-orang lemah.
Ø Terlalu berpihak
kepada hak milik pribadi : Kapitalisme terlalu mengagungkan hak milik
pribadi. Sedangkan komunisme malah menghilangkan hak milik pribadi.
Ø Persaingan: Sistem dasar
kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga. Semua orang
berlomba mencari kemenangan. Sehingga kehidupan dalam sistem kapitalisme
berubah menjadi riba di mana yang kuat menerkam yang lemah. Hal ini sering
menimbulkan kebangkrutan pabrik atau perusahaan tertentu.
Ø Perampasan tenaga
produktif
: Kapitalisme membuat para tenaga kerja sebagai barang komoditas yang harus
tunduk kepada hukum permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebagai barang
yang dapat ditawarkan tiap saat. Pekerja ini bisa jadi sewaktu-waktu diganti
dengan orang lain yang upahnya lebih rendah dan mampu bekerja lebih banyak dan
pengabdiannya lebih baik.
Ø Pengangguran : Suatu fenomena umum
dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran yang mendorong pemilik
perusahaan untuk menambah tenaga yang akan memberatkannya.
Ø Kehidupan yg penuh
gejolak
: Ini adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas.
Yang satu mementingkan pengumpulan uang dengan segala cara. Sedangkan yang satu
lagi tidak diberi kesempatan mencari sendiri kebutuhan pokok hidupnya tanpa
kenal belas kasihan.
Ø Penjajahan : Karena didorong
mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil produksinya
kapitalisme memasuki petualangan penjajahan terhadap semua bangsa. Pada mulanya
dalam bentuk penjajahan ekonomi pola pikir politik dan kebudayaan. Kemudian
memperbudak semua bangsa dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi
kepentingan penjajahan.
Ø Peperangan dan
malapetaka
: Umat manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian
luar biasa biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan
yg menimpa ummat manusia di bumi yg melahirkan bencana paling keji dan kejam.
Ø
Didominasi hawa nafsu :Orang kapitalisme
berpegang kepada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada umumnya
demokrasi yg mereka gembar-gemborkan dibarengi dgn hawa nafsu yg mendominasi
dan jauh dari kebenaran dan keadilan.
Riba : Sistem kapitalisme
tegak di atas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akar penyakit yg membuat
seluruh dunia menderita.
Tidak bermoral :Kapitalisme
memandang manusia sebagai benda materi. Karena itu manusia dijauhkan dari
kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam sistem kapitalisme antara
ekonomi dan moral dipisahkan jauh-jauh.
Kejam : Kapitalisme sering
memusnahkan begitu saja komoditas yg lebih dgn cara dibakar atau dibuang ke
laut krn khawatir harga akan jatuh disebabkan banyaknya penawaran. Mereka
berani melakukan itu padahal masih banyak bangsa-bangsa yg menjerit kelaparean.
Boros : Orang-orang
kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran tanpa
peduli kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yg mereka cari keuntungan
belaka.
Tidak
berperikemanusiaan
: Orang kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh krn alasan
tenaganya kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diperingan akhir-akhir
ini dgn adanya perbaikan dalam tubuh kapitalisme.
Sistem
Ekonomi Sosialisme
Produksi sosialis
adalah suatu pemusatan produksi yang terbesar dengan menggunakan mekanisme yang
tertinggi dalam dunia. Dalam masyarakat kapitalis mesin-mesin digunakan sebagai
alat penghisapan dan pemerasan terhadap Rakyat pekerja dan hanya dimasukan ke
dalam produksi, jika memperbesar keuntungan kaum kapitalis dan mengurangi upah
kaum pekerja. Penggunaan mesin dalam masyarakat sosialis ditujukan untuk
menghemat kerja dan untuk meringankan pekerjaan dalam segala bidang
perekonomian dan untuk mempertinggi kesejahteraan Rakyat. Karenanya dalam
masyarakat sosialis tidak ada pengangguran, mesin tidak dapat menjadi saingan
kaum pekerja, bahkan memberi jasa sebesar-besarnya kepada kaum pekerja.
Dibandingkan dengan dalam kapitalisme penggunaan mesin dalam sosialisme
mendapatkan lapangan yang luas sekali.
Likuidasi milik
pribadi atas alat-alat produksi mengandung akibat, bahwa semua hasil ilmu
pengetahuan dan teknik dalam sosialisme menjadi milik bersama seluruh
masyarakat. Dalam perekonomian sosialis tidak mungkin ada terjadi menghentikan
kemajuan teknik dengan sengaja, tetapi dalam sosialisme cara ini digunakan
sebagai suatu metode oleh kaum kapitalis monopoli untuk kepentingan sendiri
guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Produksi sosialis yang
berkewajiban mencukupi keperluan masyarakat seluruhnya, menghendaki suatu perkembangan
dan penyempurnaan bidang teknik dengan tak putus-putus: caranya ialah senatiasa
mengganti alat-alat teknik yang lama dengan yang baru dan mengganti yang baru
dengan yang terbaru. Dengan demikian timbullah suatu keharusan adanya
penanaman-penanaman modal yang besar sekali dalam perekonomian Rakyat.
Dengan adanya
pemusatan alat-alat produksi dan akumulasi perekonomian yang terpenting didalam
tangannya, Negara sosialis dapat membuat penanaman modal dalam segala cabang
produksi. Berbeda dengan dalam kapitalisme, kemajuan teknik dalam sosialisme
tidak terhambat oleh beban teknik yang lama. Dengan demikian sosialisme dapat
menjamin bahwa teknik mesin modern dalam segala cabang produksi dilaksanakan
dengan konsekuen, juga dalam bidang pertanian. Sebaliknya dalam masyarakat
kapitalis, terutama dalam masyarakat negeri-negeri yang menjadi jajahan
kapitalisme bidang pertanian dan beberapa cabang perekonomian masih berdasarkan
atas pekerjaan perorangan.
Dalam sosialisme
kedudukan kaum pekerja berubah sama sekali sampai kepada dasarnya. Kaum pekerja
bukan lagi buruh yang terhisap dan terperas, yang hanya menerima upah sekedar
agar tidak mati kelaparan. Seluruh rakyat pekerja dibebaskan dari penghisapan
dan pemerasan; kaum pekerja perindustrian, kaum tani kolektif dan kaum
cendekiawan pembela rakyat adalah unsur-unsur pokok yang menjadi dasar
kehidupan masyarakat sosialis. Seluruh kaum pekerja bekerja untuk dirinya
sendiri dan untuk masyarakat, tidak untuk kepentingan kaum penghisap dan kaum
pemeras; itulah sebabnya, maka kaum pekerja berkepentingan sekali akan
penyempurnaan produksi atas dasar penggunaan yang sebaik-baiknya alat-alat
teknik yang ada.
Ciri sistem ekonomi
sosialis:
· Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme).
· Masyarakat dianggap sebagai
satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
· Tidak ada pengakuan atas hak-hak
pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
· Peran pemerintah sangat kuat.
· Pemerintah bertindak aktif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
· Alat-alat produksi dan kebijaksanaan
ekonomi semuanya diatur oleh negara.
· Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi
· Pola produksi (aset dikuasai
masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
· Pola produksi (aset dikuasai individu)
melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
Kelemahan-kelemahan sistem ekonomi
Sosialis
· Teori pertentangan kelas tidak
berlaku umum.
· Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada
saat revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di
India banyak kasta, tapi tidak pernah terjadi revolusi sosial.
· Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
sehingga kreativitas masyarakat tehambat, produktivitas menurun, produksi dan
perekonomian akan berhenti.
Tidak ada insentive
untuk kerja keras sehingga tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik,
prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur.
4. Persaingan Terkendali
Dalam sistem ekonomi
indonesia ada persaingan tidak sempurna (Oligopoli,Monopoli,dsb) tetapi
pemerintah kerena pemerintah tetap mengendalikan ekonomi dalam negara.karena
pemerintah memberikan subsidi dan bantuan lainya kepada para pengusaha kecil
dan menengah agar dapat terus bersaing dengan pengusaha yang lain sehingga
kesejahteraan akan meningkat. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal
mengatur dan mengawasi jalannya perekonomian negara, dengan menciptakan
berbagai kebijakan-kebijakan.
B.
SEJARAH EKONOMI
1.
Sejarah Pra Kolonialisme
Sejarah Indonesia
sebelum masuknya kolonialisme asing terutama Eropa, adalah sejarah migrasi yang
memiliki karakter atau sifat utama berupa perang dan penaklukan satu suku
bangsa atau bangsa terhadap suku bangsa atau bangsa lainnya. Pada periode yang
kita kenal sebagai zaman pra sejarah, maka dapat diketemukan bahwa wilayah yang
saat ini kita sebut sebagai Indonesia, telah menjadi tujuan migrasi suku bangsa
yang berasal dari wilayah lain. 2000 atau 3000 sebelum Masehi, suku bangsa Mohn
Kmer dari daratan Tiongkok bermigrasi di Indonesia karena terdesaknya posisi
mereka akibat berkecamuknya perang antar suku.
Kedatangan mereka
dalam rangka mendapatkan wilayah baru, dan hal tersebut berarti mereka harus
menaklukan suku bangsa lain yang telah berdiam lebih dulu di Indonesia. Karena
mereka memiliki tingkat kebudayaan yang lebih tinggi berupa alat kerja dan
perkakas produksi serta perang yang lebih maju, maka upaya penaklukan berjalan
dengan lancar. Selain menguasai wilayah baru, mereka juga menjadikan suku
bangsa yang dikalahkanya sebagai budak. Pada perkembangannya, bangsa-bangsa
lain yang lebih maju peradabannya, datang ke Indonesia, mula-mula sebagai
tempat persinggahan dalam perjalanan dagang mereka, dan kemudian berkembang menjadi
upaya yang lebih terorganisasi untuk penguasaan wilayah, hasil bumi maupun
jalur perdagangan. Seperti misalnya kedatangan suku bangsa Dravida dari daratan
India -yang sedang mengalami puncak kejayaan masa perbudakan di negeri asalnya-
, berhasil mendirikan kekuasaan di beberapa tempat seperti Sumatra dan
Kalimantan.
Mereka memperkenalkan
pengorganisasian kekuasaan dan politik secara lebih terpusat dalam bentuk
berdirinya kerajaan kerajaan Hindu dan Budha. Berdirinya kerajaan-kerajaan
tersebut juga menandai zaman keemasan dari masa kepemilikan budak di Nusantara
yang puncaknya terjadi pada periode kekuasaan kerajaan Majapahit. Seiring
dengan perkembangan perdagangan, maka juga terjadi emigrasi dari para saudagar
dan pedagang dari daratan Arab yang kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan Islam
baru di daerah pesisir pantai untuk melakukan penguasaan atas bandar-bandar
perdagangan. Berdirinya kerajaan Islam telah mendesak kerajaan-kerajaan Hindu
dan Budha ke daerah pedalaman, dan mulai memperkenalkan sistem bercocok tanam
atau pertanian yang lebih maju dari sebelumnya berupa pembangunan irigasi dan
perbaikan teknik pertanian, menandai mulai berkembangnya zaman feudalisme.
Pendatang dari Cina juga banyak berdatangan terutama dengan maksud
mengembangkan perdagangan seperti misalnya ekspedisi kapal dagang Cina di bawah
pimpinan Laksamana Ceng Hong yang mendarat di Semarang. Pada masa ini juga
sudah berlangsung migrasi orang-orang Jawa ke semenanjung Malaya yang singgah
di Malaysia dan Singapura untuk bekerja sementara waktu guna mengumpulkan uang
agar bisa melanjutkan perjalanan ke Mekah dalam rangka ziarah agama. Demikian
juga orang-orang di pulau Sangir Talaud yang bermigrasi ke Mindano (Pilipina
Selatan) karena letaknya yang sangat dekat secara geografis.
Dari catatan sejarah
yang sangat ringkas tersebut, maka kita dapat menemukan beberapa ciri dari
gerakan migrasi awal yang berlangsung di masa-masa tersebut. Pertama, wilayah
Nusantara menjadi tujuan migrasi besar-besaran dari berbagai suku bangsa lain
di luar wilayah nusantara. Sekalipun pada saat itu belum dikenal batas-batas
negara, tetapi sudah terdapat migrasi yang bersifat internasional mengingat
suku-suku bangsa pendatang berasal dari daerah yang sangat jauh letaknya.
Kedua, motif atau alasan terjadinya migrasi pertama-tama adalah ekonomi
(pencarian wilayah baru untuk tinggal dan hidup, penguasaan sumber-sumber
ekonomi dan jalur perdagangan) dan realisasi hal tersebut menuntut adanya
kekuasaan politik dan penyebaran kebudayaan pendukung. Ketiga, proses migrasi
tersebut ditandai dengan berlangsungnya perang dan penaklukan, cara-cara yang
paling vulgar dalam sejarah umat manusia. Keempat, migrasi juga telah mendorong
perkembangan sistem yang lebih maju dari masa sebelumnya seperti pengenalan
organisasi kekuasaan yang menjadi cikal bakal negara (state) dan juga sistem
pertanian.
2. Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal
Sistem ekonomi kapitalis
liberal adalah sistem dimana warga negara diberi kebebasan untuk menetukan
kegiatan ekonominya sesuai keahlian yang dimiliki orang tersebut dan
dikembangkan secara bebas dengan sumber daya yang ada.
Ciri-ciri dari sistem
ekonomi liberal kapitalis antara lain :
a. Masyarakat diberi kebebasan.
Maksud : Setiap apa
yang dilakukan oleh masyarakat tidak dibatasi oleh pemerintah.
b. Pemerintah tidak ikut campur tangan.
Maksud : Sesuatu yang
dilakukan oleh masyarakat pemerintah tidak peduli/ikut campur tangan.
c. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan.
Maksud : Masyarakat
umum terbagi menjadi golongan penguasa dan golongan rakyat kecil/miskin.
d. Timbul persaingan dalam masyarakat.
Maksud : Masyarakat
saling bersaing dalam kegiatan ekonomi.
e. Pasar merupakan dasar setiap tindakan
ekonomi.
Maksud : Apa yang
dilakuakn di pasar merupakan suatu tindakan ekonomi.
f. Biasanya barang-barang produksi yang
dihasilkan bermutu tinggi.
Maksud : Kegiatan
ekonomi yang dilakuakan untuk mewujudkan sesuatu barang yang berkualitas
tinggi.
3. Era Pendidikan Jepang
Jepang memberikan
pendidikan pada rakyat Indonesia dengan maksud atau tujuan untuk mendukung
kepentingan perangnya. Jepang memiliki keinginan untuk memanfaatkan segala
sumber daya yang ada di Indonesia pada saat pendudukannya, yaitu dari sumber
daya ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya yang
lainnya. Jepang menganggap pendidikan penting untuk rakyat Indonesia guna
mendukung maksud dan tujuannya tesebut.
Jepang beranggapan kaum intelektual dapat
membantu programnya dan kaum intelektual muda yang dianggap lebih dinamis,
idealis dan mempunyai semangat kerja yang tinggi. Selain itu Jepang beranggapan
kaum intelektual muda belum mendapat pengaruh dari bangsa barat. Karena itu
Jepang memberikan perhatian khusus pada kaum muda Indonesia. Hal itu diwujudkan
dengan memberikan pendidikan pada kaum muda, baik pendidikan umum maupun
khusus, seperti kursus-kursus yang diberikan oleh Jepang.
Kaum muda diharapkan dapat mempokan
doktrin Asia Timur Raya, sehingga golongan muda diberikan pendidikan oleh
Jepang pada masa pendudukannya di Indonesia. Dengan berbagai cara Jepang
mengambil hati rakyat Indonesia melalui pendidikan. Selain menggunakan bahasa
Jepang dalam pengantar pelajaran Jepang tidak mengabaikan bahasa Indonesia
dengan mengadakan komisi penyempurnaan bahasa Indonesia. Selain itu Jepang
memeberikan wadah olahraga untuk semua kalangan rakyat Indonesia.
Usaha yang Dilakukan Jepang untuk
Pendidikan di Indonesia dan Perkembangannya dari Pendidikan Sebelumnya
Pada mulanya Jepang memberikan pendidikan
di Indonesia dengan meneruskan pendidikan yang sudah ada sebelumnya, yaitu pada
masa pendudukan Belanda dengan pendidikan ala barat. Akan tetapi kemudian Jepang merombaknya yaitu dengan
memasukkan doktrin Asia raya agar sesuai dengan tujuan serta maksud Jepang.
Pendidikan dari jaman pendudukan Belanda
dirombak secara total, karena pada jaman pendudukan Belanda di Indonesia yang
diberi pendidikan hanya kaum tertentu saja. Yaitu golongan elite saja, karena
dengan itu golongan elite dapat mempengaruhi orang banyak serta memeritahkan
rakyatnya agar mengikuti Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang, secara langsung Jepang menghimbau
kepada seluruh rakyat indonesia agar dapat mebantu Jepang memenangkan perang.
Oleh karena itu pendidikan diberikan kepada seluruh rakyat indonesia. Jepang
juga memiliki kebijaksanaan dalam bidang pendidikan di Indonesia pada masa
pendudukannya di Indonesia. Ada tiga prinsip pokok dari kebijaksanaan tersebut,
yaitu :
1. Pendidikan ditata kembali atas
dasar keseragaman dan kesamaan untuk seluruh kelompok etnis dan sosial.
2. Secara sistematis pengaruh
Belanda dihapuskan dari sekolah-sekolah, sedangkan unsur-unsur kebudayaan
Indonesia dijadikan landasan utama.
3. Semua lembaga pendidikan
dijadikan alat untuk memasukkan doktrin gagasan Kemakmuran Bersama Asia
Tenggara di bawah pimpinan Jepang.
Jepang membekukan semua kegiatan sekolah
yang didirikan Belanda, deangan tujuan untuk menghilangkan pengaruh Belanda.
Usaha yang dilakukan Jepang dalam menghilangkan pengaruh Belanda yaitu dengan
mengadakan pemeriksaan terhadap buku-buku yang berbahasa Belanda, hal ini
dirasakan langsung oleh rakyat Indonesia. Selain untuk menghilangkan pengaruh
Belanda, usaha ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat bangsa Asia dibawah
pimpinan dan kekuasaan jepang.
Karena Jepang menganggap pentingnya
sekolah memiliki arti penting dalam menunjang program indoktrinasi maka
sekolah-sekolah kembali dibuka, akan tetapi tentunya dengan model yang berbeda
dari sekolah yang ada saat pendudukan Belanda di Indonesia. Jepang memasukkan
bahasa Jepang sebagai bahsa pengatar dalam pengajaran. Agar rakyat indonesia
dapat dengan cepat menguasai bahasa Jepang, diadakan lomba penggunaan bahasa
Jepang.
Lomba penggunaan bahasa Jepang yaitu
dengan lomba membuat karangan, becakap-cakap, membaca dan menyanyi dalam bahasa
Jepang. Selain itu Jepang juga membentuk sekolah dan kursus kilat pelajaran
bahasa Jepang yakni Nippongo Gakko atau dalam bahasa Indonesia diartiakan
Sekolah Bahasa Nippon. Selain itu pihak swasta menyelenggarakan kursus bahasa
Jepang dengan masa pendidikan selama empat bulan yang dikelola olehy Toa Bumka
Kai yaitu Asosiasi Kebudayaan Asia Timur. Badan ini bekerja dalam bidang
kebudayaan.
Usaha Lain yang dilakukan Jepang dalam
pendidikan di Indonesia ini adalah memperhatikan penyempurnakan bahasa
Indonesia yang tidak berkembang pada masa pemerintahan Belanda. Hal ini
dilakukan untuk menarik perhatian rakyat Indonesia. Untuk penyempurnaan bahasa
Indonesia ini, Jepang membentuk Indonesia Goseibi Iinkai yaitu komisi untuk
penyempurnakan bahasa Indonesia. Komisi ini bertempat di gedung perpustakaan
Islam di Tanah Abang Bukut, Jakarta. Komisi ini memiliki pimpinan harian yaitu Ichiki, Mr Rd. Soewandi
dan St. Takdir Alisyahbana.
Untuk mendekati para pemuda selain
pendidikan formal dilakukan pula melalui bidang olahraga. Pada tanggal 21
Agustus 1943 Jepang mempersatukan perkumpulan olahraga tersebut dalam wadah
yaitu perkumpulan olahraga Jawa. Badan beranggotakan dari berbagai kalangan
rakyat Indonesia, dari pegawai kantor sampai murud-murid sekolah.
Dari perubahan-perubahan yang dilakukan
Jepang terhadap pendidikan Indonesia, hal ini telah mengalami perkembangan.
Dari yang mulanya pada masa pendudukan Belanda hanya golongan elite saja yang
diberi pendidikan, kini pendidikan diberikan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Penggunaan bahasa Jepang sebagai bahasa pengangantar dalam pendidikan dan
penyempurnaan bahasa Indonesia merupakan perkembangan dari pendidikan masa
pendudukan Jepang dari pendidikan sebelumnya yaitu masa pendudukan Belanda.
Model Pendidikan Masa Pendudukan Jepang
Seperti pendidikan pada masa Belanda yang
memiliki model pengajaran mempengaruhi atau doktrinasi barat, pendidikan Jepang
juga memiliki model pengajaran dengan doktrinasi Asia Raya di bawah pimpinan
Jepang. Model pengajaran dengan bahasa pengantar yaitu bahasa Jepang yang di
terapkan pada pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Mata
pelajaran yang diberikan juga mengacu pada kebudayaan Jepang. Selain model pendidikan
formal diadakan juga kursus-kursus, pendirian badan olah raga ada pula
pendidikan keprajuritan.
Penerapan pendidikan di Indonesia pada
masa pendudukan Jepang yang mengharuskan penguasaan dalam bahasa Jepang, karena
bahasa pengantar dalam pengajaran adalah bahasa Jepang. Hal ini secara tidak
langsung memperkenalkan budaya Jepang pada rakyat Indonesia. Akan tetapi memang
inilah yang diharapkan Jepang pada pendidikan yang diberikan pada rakyat
Indonesia.
Dalam pendidikan ini memang sengaja di
masukkan kebudayaan Jepang. Contoh-contoh kebudayaan yang diberikan yaitu adat
istiadat Jepang, semangat Jepang, lagu-lagu Jepang dan olahraga. Dengan
pemberian kebudayaan Jepang diharapkan dapat menghilangkan pengaruh pendidikan
gaya barat yang sebelumnya ada.
Contoh-Contoh Sekolahan yang Ada pada Masa
Pendudukan Jepang di Indonesia
Sekolah rakyat yang ada pada masa
pendudukan Jepang di Indonesia contohnya H.I.S Djagamonjet, H.I.S Oastenweg,
H.I.S Baloelweg-Djatinegara. Sekolah menengah pertama seperti Sekolah Menengah
Pertama I di prapatan 10, Sekolah Menengah Pewrtama II di Gambir Wetan 2,
Sekolah Menengah Pertama III di Jalan Reynstaa (Manggarai). Selain itu ada pula
Sekolah Menengah Tinggi di Menteng 10. Ada pula sekolah Tabib Jakarta dan sekolah
Tinggi Hukum Jakarta dan bagi kaum wanita didirikan Sekolah Kepandaian Poetri
Wakaba.
Mungkin hampir 90% sekolah menengah yang
didirikan Belanda dihapuskan oleh Jepang. Karena Jepang ingin menghapuskan
rakyat Indonesia dari pengaruh Barat. Jepang ingin mengenalkan Asia Raya di
bawah pimpinan Jepang.
4. Ekonomi Indonesia Setiap Periode
·
1950-1959:sistem
ekonomi liberal (masa demokrasi liberal)
·
1959-1966:Sistem
Ekonomi Etatisme(masa demokrasi terpimpin)
·
1966-1998:sistem
Ekonomi pancasila (Demokrasi Ekonomi)
·
1998-sekarang
:sistem Ekonomi pancasila(demokrasi Ekonomi)yang dalam prakteknya cenderung
liberal.
5. Pemerintahan Orde Lama, Orde Baru dan
Orde Reformasi
·
ORDE
LAMA
Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)ÿ
Keadaan ekonomi
keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
Inflasi yang sangat
tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga
mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata
uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada
tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East
Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang
dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang
kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang
Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi
kenaikan tingkat harga.
Adanya blokade ekonomi
oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar
negri RI.
Kas negara kosong.
Eksploitasi
besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara lain :
1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh
menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan
Juli 1946.
2. Upaya menembus
blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan perusahaan
swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke
Singapura dan Malaysia.
KonferensiØ Ekonomi Februari 1946 dengan
tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi
masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi
makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang
Ekonomi) 19 Januari 1947Ø
3. Rekonstruksi dan
Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 >>mengalihkan tenaga bekas
angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
Kasimo PlanØ yang intinya mengenai usaha
swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan
swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat :
sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
Masa Demokrasi Liberal
(1950-1957)
Masa ini disebut masa
liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan
prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha
pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi,
terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Masa Demokrasi
Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari
dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi
terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme
(segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan
membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi
(Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil
pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia,
antara lain :
a)Devaluasi yang
diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang
kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp
100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b)Pembentukan
Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi
perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c)Devaluasi yang
dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1.
Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama,
tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi.
Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan
angka inflasi.
·
ORDE
BARU
Pada awal orde baru,
stabilisasi ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritas utama. Program
pemerintah berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan
negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak
dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat
pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha
pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka
sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori
Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas.
Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan
menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan
kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia.
·
ORDE
REFORMASI
Pemerintahan presiden
BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang
cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk
mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman
Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara
dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde
baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme),
pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs
rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan
kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh
presiden Megawati.
Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yang
mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi
antara lain :
a)Meminta penundaan
pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b)Kebijakan
privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi
kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu
berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan
ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke
perusahaan asing.
Di masa ini juga
direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada
gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia,
dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan
kontroversial pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau
dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh
naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor
pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Kebijakan
kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak
sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah
sosial.
Kebijakan yang
ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan
pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta
mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah
satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November
2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.
C.
PDB Pertumbuhan & Perubahan Struktur Ekonomi
1. Produk Domestik Bruto
Nilai pasar semua
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB
merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional
2. A. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan
output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi
tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan[1].
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau
suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan
sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka
dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun.
Pertumbuhan ekonomi bisa
bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat (AD) dan pertumbuhan penawaran
agregat (AS). Dari sisi AD, peningkatan AD di dalam ekonomi bisa terjadi karena
ON, yang terdiri atas permintaan masyarakat (konsumen), perusahaan dan
pemerintah meningkat.
Pertumbuhan ekonomi dapat
menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan
pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga
harus disertai dengan program pembangunan social
B. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak Orde
Baru Hingga Pasca Krisis
Melihat kondisi pembangunan ekonomi
Indonesia selama pemerintahan orde baru (sebelum krisis 1997) dapat dikatakan
bahwa Indonesia telah mengalami suatu proses pembangunan ekonomi yang
spektakuler, paling tidak pada tingkat makro. Dua di antaranya yang umum
digunakan adalah tingkat PN per kapita dan laju pertumbuhan PDB per tahun.
Resensi ekonomi dunia yang terutama
disebabkan oleh rendahnya laju pertumbuhan PDB atau PN di NM, yang secara
bersama mendominasi perdagangan dunia, mengakibatkan lemahnya permintaan dunia
terhadap barang-barang ekspor dari Indonesia, yang selanjutnya dapat
menyebabkan defisit saldo neraca perdagangan.
Pada awalnya, salah satu faktor penting yang
menyebabkan merosotnya kegiatan invertasi di dalam negeri selama masa krisis,
seperti juga di negara-negara Asia lain yang terkena krisis (Korea Selatan dan
Thailand), adalah karena kerugian besar yang di alami oleh banyak perusahaan
swata akibat depresiasi rupiah yang besar, sementara uang luar negerinya dalam
mata uang dolas AS tidak dilindungi (hedging) sebelumnya dengan kurs tertentu
di pasar berjangka waktu ke depan (forward).
C. Faktor Penentu Prospek Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Distribusi Produk Domestik Bruto (PDB)
menurut sector atas dasar harga berlaku menunjukan peranan dan perubahan
struktur ekonomi dari tahun ke tahun dan tig sector utama yaitu sektor
pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan mempunyai peranan sebesar 55,9
persen pada tahun 2006
Pengangguran terbuka per Agustus 2006
mencapai 10,93 juta orang atau 10,28% angkatan kerja. Masalah kepemerintahan
tahun 2007 mafsih tetap masalah kendala penerapan UU dan Presiden berfikir
keras untuk mengatasi hambatan pelaksanaan. Diramalkan sepanjang tahun 2007,
Presiden akan aktif ”campur tangan” mengatasi kemacetan pelaksanaan UU atau
program tertentu, melakukan intervensi simpatik kepada departemen fungsional
dan daerah otonom.
Dapat disimpulkan bahwa kepemerintahan
tahun 2006 juga ditandai oleh senjang konsep kebijakan pemerintah di atas
kertas dengan implementasi lapangan , akan mendorong reformasi birokrasi
sepanjang 2007 dan pembentukan tim independen diluar pemerintah yang akan
melacak apakah suatu kebijakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta
memberi rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Tahun 2007 adalah ”jendela peluang” bagi
pemerintahan untuk berprestasi, namun kemungkin kecil dapat dimanfaatkan
Presiden. Stabilitas keamanan relatif baik sepanjang 2006, harap-harap cemas
dapat berlanjut tahun 2007. Disamping bencana alam, kecelakaan transportasi
udara/laut dan flu burung, terorisme tetap menjadi ancaman serius dan agenda perburuan
Noordin M.Top yang dianggap kepolisian RI setara kaliber dengan Dr.Azahari akan
tetap dilanjutkan Polri.
D. Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia
Struktur perekonomian adalah
komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan
usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier.
Ada beberapa faktor
yang menentukan terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain :
1. Produktivitas tenaga kerja per sektor
secara keseluruhan
2. Adanya modernisasi dalam proses
peningkatan nilai tambah dari bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
3. Kreativitas dan penerapan teknologi
yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar produk/jasa yang dihasilkannya.
4. Kebijakan pemerintah yang mendorong
pertumbuhan dan pengembangan sektor dan komoditi unggulan
5. Ketersediaan infrastruktur yang
menentukan kelancaran aliran distribusi barang dan jasa serta mendukung proses
produksi.
6. Kegairahan masyarakat untuk
berwirausaha dan melakukan investasi secara terus-menerus
7. Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru
yang muncul dalam wilayah daerah
8. Terbukanya perdagangan luar daerah dan
luar negeri melalui ekspor-impor
3. Faktor- factor Prospek Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Subandi, dalam bukunya
Sistem Ekonomi Indonesia, menulis bahwa factor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum, adalah:
1. factor produksi
2. factor investasi
3. factor perdagangan luar negeri dan neraca
pembayaran
4. factor kebijakan moneter dan inflasi
5. factor keuangan negara
Sedangkan Tambunan,
dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menulis bahwa di dalam teoti-teori
konvensional, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan dan
kualitas dari factor-faktor produksi seperti SDM, kapital, teknologi, bahan
baku, enterpreneurship dan energi. Akan
tetapi, factor penentu tersebut untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, bukan
pertumbuhan jangka pendek.
Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini
akan lebih baik, sama atau lebih buruk dari tahun 2000 lebih ditentukan oleh
factor-faktor yang sifatnya lebih jangka pendek, yang dapat dikelompokkan ke
dalam factor internal dan eksternal.
Factor eksternal
didominasi oleh factor-faktor ekonomi, seperti perdagangan internasional dan
pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.
1. Faktor-faktor Internal
a. Factor ekonomi, antara lain:
· Buruknya fundamental ekonomi nasional
· Cadangan devisa
· Hutang luar negeri dan ketergantungan
impor
· Sector perbankan dan riil
· Pengeluaran konsumsi
b. Faktor non ekonomi, antara lain:
· Kondisi politik, social dan keamanan
· PMA dan PMDN
· Pelarian modal ke luar negeri
· Nilai tukar rupiah
2. Faktor-faktor Eksternal
· Kondisi perdagangan dan perekonomian
regional atau dunia
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment